Harisah Anis Follow Penulis di Tripven. Sangat menyukai Sejarah dan saat ini sedang menjalani Pendidikan di UMP Purwokerto. Januari 11, 2021 5 min read Belajar merupakan sesuatu yang serius dan penting, tapi bukan berarti dalam prosesnya siswa dan guru tidak bisa ceria dalam melaksanakannya. Faktanya ketika siswa dan guru melakukan permainan dalam beberapa kesempatan pembelajaran, hal tersebut dapat meningkatkan motivasi dan membantu siswa menjadi lebih nyaman, rileks, terbuka dan bisa berpikir kreatif. Kenapa Bermain?BingoSalam dan Sapaan Permainan dalam KelasBercerita LucuPerkenalanPagi, Siang dan MalamSambung KataTujuh DorBos Berkata Permainan dalam KelasMenguji Respon dan KecepatanMengingat NomorMemberikan Pertanyaan Aneh Tebak-tebakan Lagu dan Gerakan20 PertanyaanPermainan Dictionary KamusTabooPermainan KategoriKesimpulan Permainan dalam Kelas Kenapa Bermain? Bagi beberapa siswa, belajar mungkin sesuatu yang berat dan menyebalkan. Hal tersebut bisa karena pengaruh lingkungan dan pola pikir siswa yang salah dan belum mengenal arti belajar yang sesungguhnya. Dengan menyelipkan permainan di kelas yang mendidik, guru bisa membuat terobosan lain seperti meningkatkan kosakata, meningkatkan kerja sama antar siswa, mengurangi stres, meningkatkan motivasi dan mempersiapkan pembelajaran berikutnya agar bisa lebih fokus. Sehingga pola pikir siswa dalam melaksanakan belajar dalam kelas bisa berubah. Untuk itu kami menyusun beberapa permainan game yang bisa dilakukan di kelas, serta pemilihan waktu belajar yang baik dan benar. Berikut merupakan beberapa permainan dalam kelas Bingo Permainan yang sudah lama populer ini bisa beradaptasi dengan kelas dengan sangat mudah. Dengan permainan bingo siswa bisa mengerti tentang sinonim dan antonim kata. Selain itu permainan ini bisa meningkatkan pemecahan masalah pada siswa. Bagi guru yang belum tahu apa itu permainan bingo dan caranya bisa kunjungi tautan ini Bingo. Salam dan Sapaan Permainan dalam Kelas Fungsi Bisa bermanfaat agar siswa fokus pada guru Menciptakan kelas yang stabil, di mana kelas gaduh menjadi tenang Siswa lebih fokus dan berhenti melakukan keributan. Caranya Guru memberikan instruksi kepada siswa, bila guru mengatakan Assalamualaikum, siswa membalas dengan Waalaikumsalam. Kata sapaan atau bisa berbagai macam, contoh Guru Assalamualaikum, hai, hallo, apa kabar dsb. Siswa Waalaikumsalam, halo, hai, baik dsb. Games ini hanya membutuhkan konsentrasi dan suara. Jika siswa melakukan kesalahan dalam menjawab, maka siswa akan diberi hukuman berupa maju didepan kelas dan melakukan hiburan. Bercerita Lucu Fungsi Agar pikiran bisa santai Mencairkan suasana kelas yang kaku Caranya Guru cukup bercerita mengenai hal yang dianggap lucu dan menarik, bisa mencari di internet atau berdasarkan pengalaman pribadi. Perkenalan Fungsi Siswa bisa kenal dan menjadi lebih akrab dengan teman satu kelasnya. Menciptakan pengenalan satu sama lain antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Caranya Buat grup dengan sepuluh anggota, kemudian kesepuluh anggota tersebut membentuk lingkaran. Beri kesempatan siswa untuk saling mengenal satu sama lain selama 5 hingga 8 menit. Berikutnya pilih salah satu siswa untuk memulai perkenalan, kemudian siswa yang telah mengenalkan diri menunjuk salah satu siswa untuk memperkenalkan diri juga. Bila siswa tidak bisa memperkenalkan diri, maka akan dihukum, namun hukumannya harus menghibur. Pagi, Siang dan Malam Fungsi Bisa mengusir kebosanan pada siswa Siswa bisa lebih fokus dan konsentrasi. Menstimulasi kesigapan gerak tangan dan pendengaran/ Suasana kelas bisa menjadi lebih seru dan asyik. Caranya Guru akan menyebutkan waktu siang, pagi dan malam, penyebutan waktu tersebut dengan bercerita. Ketentuan dalam permainan ini adalah bila guru menyebutkan waktu maka siswa akan Pagi Melakukan tepuk tangan 1 kali. Siang Melakukan tepuk tangan 3 kali. Malam Melakukan tepuk tangan 2 kali. Guru bisa melafalkan waktu secara urut maupun acak. Bila siswa salah dalam melakukan gerakan maka bisa dihukum. Sambung Kata Fungsi Agar otak siswa bisa tangkas dalam berpikir. Siswa bisa lebih berkonsentrasi dalam mendengar dan berpikir. Caranya Membuat lingkaran Siswa akan menyebutkan satu kata, lalu kata tersebut diteruskan oleh siswa sebelahnya. Guru akan memulai games dengan memberi satu buah kata lalu menginstruksikan satu peserta untuk dilanjutkan. Bila siswa mengutarakan kata yang tidak masuk akal dan tidak pas maka siswa akan kalaih. Siswa harus menjawab maksimal dua detik. Siswa yang kalah harus keluar lingkaran. Games harus berlangsung secara melingkar sampai tersisa satu siswa yang nantinya menjadi juara. Tujuh Dor Fungsi Fokus dan konsentrasi siswa meningkat Pembelajaran akan lebih asik dan menarik. Caranya Siswa akan melakukan perhitungan dari bangku awal satu sampai tujuh, namun pada perhitungan ke tujuh siswa harus mengatakan dor’ Maksudnya adalah tujuh akan berubah menjadi kata dor. Setelah kata dor diucapkan maka selanjutnya perhitungan akan diulang dari angka satu kembali. Selain bisa dimulai dari baris depan, guru juga bisa melakukan pengacakan penunjukan siswa dalam memulai perhitungan. Bila siswa salah dalam menjawab, maka siswa tersebut mendapatkan tugas dari guru. Bos Berkata Permainan dalam Kelas Fungsi Siswa bisa lebih konsentrasi dan fokus. Mengetes siswa dalam pemahaman sebuah perintah. Caranya Siswa akan diberi instruksi, dengan ketentuan, bila guru memakai kata Bos berkata maka siswa harus mengikuti apa yang dikatakan guru. Bila guru tidak memakai kata Bos berkata maka siswa tidak boleh mengikuti perintah. Contoh jika guru mengucapkan “bos berkata angkat tangan” maka siswa harus mengangkat tangannya. Pada sesi ini siswa harus konsentrasi dalam melihat apa yang dikatakan dan digerakan guru. Menguji Respon dan Kecepatan Fungsi Agar siswa bisa aktif dan proaktif dalam bergerak. Bisa mengenal siswa mana yang tangkas dan baik dalam psikomotorik. Bisa membuat siswa lebih percaya dengan dirinya sendiri. Caranya Siswa dihimbau untuk patuh dengan apa yang guru instruksikan. Buat grup dengan cara mengutarakan angka, nantinya angka tersebut akan dikelompokan menjadi satu grup. Misalnya Guru Membuat lima orang dalam satu grup. Siswa mencari lima orang. Guru mencari dua belas orang dalam satu grup. Siswa harus menemukan teman sebanyak dua belas orang termasuk dirinya. Permainan ini menuntut siswa untuk fokus dengan apa yang dihimbau atau diperintahkan guru. Bagi siswa yang tidak memperoleh grup akan dihukum. Games ini juga bisa dilakukan dengan himbauan agar siswa berkumpul dalam suatu lantai. Misalnya Guru dua lantai tiga orang. Siswa diharuskan untuk masuk ke dalam dua lantai dengan jumlah tiga orang di dalam lantai. Guru tiga lantai satu orang siswa harus mengisi tiga lantai. Mengingat Nomor Fungsi Menguji hafalan siswa. Menguji ketangkasan siswa dalam bereaksi. Meningkatkan ketajaman pendengaran dan kesadaran. Caranya Instruksikan siswa untuk melakukan perhitungan dari satu hingga selesai. Siswa dituntut untuk bisa ingat dengan angka yang telah mereka sebutkan. Guru menguji apakah siswa telah mengingatnya atau belum. Misalnya guru menyebutkan angka delapan, maka siswa yang mendapat angka tujuh harus menjawab oke dan selanjutnya siswa akan menyebutkan angka lainya. Guru atau siswa bisa menyebutkan angka bebas, meskipun sudah pernah disebutkan. Siswa harus bereaksi maksimal dua detik, bila lebih dari itu maka siswa akan kalah. Ini berlangsung hingga siswa tersisa sedikit, dan satu orang atau dua orang akan menjadi pemenang. Memberikan Pertanyaan Aneh Tebak-tebakan Fungsi Sebagai hiburan agar siswa tidak stress. Membuat suasana kelas lebih cair. Agar otak dan pikiran siswa bisa out of the box. Siswa bisa mengutarakan opini, asumsi dan pendapat secara cepat dan spontan. Caranya Guru akan memberi pertanyaan, di mana akan berupa jawaban yang tidak masuk akal. Dilakukan pada saat siswa sudah bosan dan lelah dengan pelajaran yang menguras otak. Pertanyaan yang dapat dijawab dan bisa memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain maka akan menjadi pemenang. Lagu dan Gerakan Dengan permainan ini siswa bisa melatih aspek psikomotor, pengetahuan umum dan seni. Dalam penerapannya guru harus bisa melakukan nyanyian sambil bergerak, lagu yang bisa digunakan adalah Kepala pundak lutut kaki. Bahkan bisa menggunakan lagu nasional seperti Dari sabang sampai merauke. Hal tersebut bisa membuat pengetahuan siswa dalam pelajaran Geografi meningkat. 20 Pertanyaan Letakan 20 pertanyaan/objek di meja dan beri siswa waktu untuk mengingatnya. Selanjutnya tutup objek/pertanyaan tersebut dengan kain. Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan 20 pertanyaan/objek tersebut kedalam sebuah kertas. Pada permainan ini guru akan melakukan pertanyaan kepada siswa untuk meminta setiap apa yang mereka ingat. Bila sesuatu tersebut berupa objek maka siswa disuruh untuk mengingat tetapi bila sesuatu tersebut berupa pertanyaan maka mereka harus mengajukan 20 pertanyaan agar objek bisa lebih jelas. Berikut referensi cara permainan 20 pertanyaan. Permainan Dictionary Kamus Permainan ini bisa dilakukan bagi siswa tingkat SMP dan SMA. Guru bisa memilih setiap kata yang ada di kamus, baik kata dari bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Dengan permainan, ini siswa bisa meningkatkan kemampuan verbal sehingga perbendaharaan kata bisa lebih luas. Dalam penerapannya siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok, selanjutnya guru akan memberikan sebuah kata atau kosakata dan selanjutnya siswa akan membuat definisi dari kata tersebut. Definisi yang ada harus dikembangkan dari apa yang ada di kamus. Taboo Permainan ini bisa membuat kosakata dan kalimat siswa bisa lebih banyak. Dalam penerapannya, siswa akan dibagi menjadi dua grup lalu mereka diminta untuk duduk saling berhadapan. Setiap grup akan memutuskan satu orang untuk mewakili grup di depan. Selanjutnya guru akan memberikan pertanyaan kepada kedua perwakilan grup tersebut. Setiap grup akan diberi waktu untuk menjawab maksimal 2 menit. Grup yang paling banyak menjawab akan menjadi pemenang. Permainan Kategori Buat tabel di papan tulis dan tulislah setiap kategori berbeda pada setiap kolom yang ada. Contohnya adalah buah, hewan, nama negara, nama kota dsb. Selanjutnya guru akan memilih huruf alfabet secara acak dan setelah mendapatkan huruf maka siswa diwajibkan untuk menjawab setiap kolom yang diinginkan berdasarkan kesepakatan. Kesimpulan Permainan dalam Kelas Bermain merupakan langkah yang bijaksana bagi guru bila suasana kelas sudah mulai jenuh dan membosankan. Kemampuan menebak suasana tersebut harus bisa dilakukan guru agar setiap kelas yang diajar bisa lebih dinamis dan berkembang. Pilih permainan tersebut dengan bijaksana, terlebih masih banyak sumber permainan lain yang berbentuk model pembelajaran.
Dalammenyikapi hal itu, maka salah satu strategi yang bisa dilakukan para guru untuk mengajarkan Bahasa Inggris di tingkat SD, yakni kelas rendah dan tinggi, adalah dengan menggunakan games. Games atau permainan edukatif bisa sangat efektif dalam membantu menyampaikan materi maupun meningkatkan motivasi siswa agar lebih giat belajar.
A. Perkenalan dan Keakraban Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah karena jenjang pendidikan, misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas, pasti memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Siswa baru masih mempunyai rasa malu yang besar untuk berkenalan dan berteman. Mereka lebih memilih diam atau hanya bermain dengan teman berlatar sekolah yang sama sebelumnya. Begitu juga siswa yang pindah tingkat dari tujuh naik ke kelas delapan, kemudian dari kelas delapan naik ke kelas Sembilan di sekolah menengah pertama dan begitu juga pada tingkatan kelas di sekolah menengah atas, mengalami kegundahan karena teman yang sebelumnya dekat dan selalu bersama, sekarang harus berpisah dan harus beradaptasi lagi dengan suasana yang baru, teman yang baru, dan lingkungan yang baru. Melihat fenomena di atas, guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor atau Fasilitator memiliki peran yang penting dalam masa orientasi membantu siswa memecahkan permasalahan pertemanannya dan mengkondisikan susasana pembelajaran menjadi berkesan, bermakna, bermanfaat, dan tentunya menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan diri sendiri dan menjalin keakraban menjelaskan identitas dirisiswa dengan percaya diri, menerima dengan terbuka terhadap siswa lain, juga proses timbal balik dengan mengenal siapa sosok teman baru, mengetahui teman baru dengan segala seluk beluknya dan rasa ingin tahu yang dimiliki sesama manusia. Beberapa permainan dalam Bimbingan dan Konseling pada Perkenalan dan Keakraban antara lain “Ini Namaku” , kemudian “Jendela Diriku”, selanjutnya “Siapakah Aku”. INI NAMAKU Tujuan Menjalin keakraban antar peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya. Bidang Bimbingan Pribadi, sosial Waktu 15 Menit Bahan/Alat 1 bola tennis Jumlah pemain Berkelompok7-20 Langkah Permainan 1. Peserta diminta melingkari fasilitator 2. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu peserta dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bola ke atas sebanyak tiga kali sambil menyebutkan namanya. Misalnya “Ini namaku Ani” lempar…..”Ani” Lempar…. “Ani” Lempar. 3. Kemudian peserta tersebut Ani diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu…..” 4. Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terima kasih Ani…” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Rudi. Saya mendapat bola dari Ani. Giliranmu…” 5. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Rudi menjawab dengan “ Terima Kasih Rudi….” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya sendiri dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Dani”. “Saya mendapat bola dari Rudi, Rudi mendapat bola dari Ani. Giliranmu…” 6. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta-peserta sebelumnya. 7. Peserta terakhir harus mengembalikan kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima Kasih… sebut nama pemberi bola. Nama saya Desi. Saya mendapat bola dari ……. Menerima bolas dari….yang sebelumnya mendapatkan dari…. Dstmenyebutkan semua nama anggota kelompok. Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ani Peserta Pertama. Bola ini kukembalikan padamu Ani” Evaluasi dan Refleksi 1. Apakah peserta hafal pada urutan bola yang diterimanya? 2. Apakah peserta mampu mengingat nama teman-temannya? 3. Apakah dinamika kelompok ini berjalan dengan lancar? 4. Apakah makna dari permainan ini? Point Belajar Learning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, Konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Mengenal dan memahami orang lain membutuhkan kesungguhan karena jika tidak akan menimbulkan kesalahan. 2. Saling terbuka merupakan salah satu kunci yang memudahkan usaha untuk saling mengenal. 3. Bisa terbuka sehingga diri bisa dikenal orang lain dan mampu mengenal orang lain akan membuat diri mereka nyaman di tengah-tengah kehadiran orang lain. JENDELA DIRIKU Tujuan Untuk mengenal siapa dirinya, temannya, Refleksi diri dan keakraban Bidang Bimbingan Pribadi, sosial Waktu 45 menit Bahan Pulpen, kertas Langkah Permainan 1. Fasilitator membagikan kertas yang sudah ada kotak “JENDELA DIRIKU” 2. Fasilitator menugaskan peserta untuk menjawab pertanyaan dalam kotak “JENDELA DIRIKU” 3. Peserta menuliskan jawaban dari semua pertanyaan 4. Peserta mendiskusikan jawaban dengan saling merespon satu sama lain Pertanyaan 1. Apakah makanan yang disukai dan tidak disukai? 2. Apakah kegiatan yang disukai dan tidak disukai? 3. Apakah benda yang disukai dan tidak disukai? 4. Apakah hobimu? 5. Apakah kelebihanmu? 6. Apakah Kekuranganmu? 7. Bagaimana kenangan yang menyenangkan dan menyedihkanmu? 8. Apa cita-cita dan harapanmu? Evaluasi dan Refleksi 1. Apakah peserta dapat menyelami siapa dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan? 2. Apakah peserta dapat mengenal temannya dengan segala keadaannya? 3. Adakah peserta dapat empati dan simpati terhadap kondisi temannya? 4. Apakah peserta terbuka akan dirinyadan berbagi dengan temannya? 5. Perlu dianalisis juga, apakah kegiatan berjalan dengan lancar? 6. Adakah peserta yang tidak jujur kepada anggota pesertanya? 7. Apakah makna dari permainan ini? Point BelajarLearning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Memberikan ungkapan-ungkapan yang membuat peserta lebih mengerti akan dirinya dan teman kelompoknya. 2. Kejujuran dan rasa berbagi terhadap apa yang dimiliki untuk didiskusikan dengan kelompok membawa dampak yang menyenangkan untuk sebuah kebersamaan. 3. Apabila ada peserta yang tidak jujur terhadap jawabannya, akan menjadikan catatan bagi fasilitator untuk dilanjutkan dalam kegiatan konseling Individual. SIAPAKAH AKU? Tujuan Melatih kepekaan, ingatan, dan keterbukaan peserta dengan menebak siapa pemilik tulisan. Bidang Bimbinga Pribadi, Sosial Waktu 25 Menit Bahan/Alat Kertas ukuran A4 dan pulpen sesuai jumlah peserta, mangkuk kecil Jumlah Peserta 7-20 orang Langkah Permainan 1. Fasilitator membagikan kertas beserta pena kepada setiap peserta. 2. Minta masing-masing peserta untuk menuliskan 3 hal tentang dirinya, sebisa mungkin hal-hal yang jarang atau tidak banyak diketahui orang lain. 3. Kumpulkan dan acak kertas dalam mangkuk, kemudian ambil satu kertas dan bacakan tulisan di dalamnya. 4. Jika ada peserta yang bisa menebak siapa pemilik tulisan tersebut berikan hadiah kecil padanya. Jika tidak ada satupun peserta yang bisa menebak, berikan hadiah pada pemilik tulisan tersebut. Evaluasi dan Refleksi 1. Adakah anggota kelompok yang tidak bisa menebak? 2. Adakah kebingungan yang lama dari peserta untuk menebak? 3. Apakah makna dari permainan ini? Point Belajar Learning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru Bimbingan dan Konseling/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Menggiring peserta untuk lebih seksama kata yang dituliskan pada kertas. 2. Membentuk daya ingat akan kenangan dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria. Sumber Buku 55 Permainan Games dalam Bimbingan dan Konseling- Paramitra Publishing TopPDF PENGARUH PEMANASAN MENGGUNAKAN PERMAINAN TERHADAP KESIAPAN JASMANI SISWA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN PENJAS - repository UPI S JKR 1206069 Title dikompilasi oleh PERMAINAN TERHADAP KESIAPAN JASMANI SISWA DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN PENJAS Studi Eksperimen pada siswa Kelas XI IPS di SMAN 1 Parongpong SKRIPSI [r] Pernahkah Bapak/Ibu guru menerapkan permainan edukatif dalam kelas? Tidak hanya kegiatan belajar mengajar di sekolah, siswa bisa merasa bosan ketika pembelajaran dilakukan dari jarak jauh. Saat belajar dari rumah, siswa lebih lama menatap layar dan menyebabkan mereka kelelahan secara fisik dan juga mental. Akibatnya, siswa tidak bisa fokus selama pembelajaran. Kalau siswa mulai terlihat bosan dan tidak tertarik dengan pelajaran, inilah saatnya untuk melakukan permainan. Iya bermain, Bapak/Ibu guru tidak salah membacanya kok. Bermain sebuah permainan di kelas baik secara daring maupun luring bukanlah hal yang salah dalam pendidikan. Justru, Bapak/Ibu guru membantu menciptakan suasana belajar yang lebih asyik dan menyenangkan. Dengan begitu, minat belajar siswa bisa ikut meningkat. Permainan yang perlu Bapak/Ibu guru lakukan di kelas tidak hanya bersifat menyenangkan, tapi juga melatih kekompakkan dan meningkatkan konsentrasi siswa. Jenis permainan inilah yang disebut dengan permainan edukatif. Permainan edukatif tidak hanya mendukung proses belajar mengajar Bapak/Ibu guru, tapi juga menciptakan pembelajaran yang interaktif. Apa Itu Permainan Edukatif?Manfaat Permainan Edukatif Bagi SiswaRekomendasi Permainan Edukatif di Kelas1. Tebak Kata2. Gerak dan Lagu3. Sambung Kata4. Permainan Memori5. Kuis Apa Itu Permainan Edukatif? Permainan edukatif adalah permainan yang bisa merangsang dan melatih perkembangan otak siswa, mengembangkan kreativitas berpikir, serta meningkatkan daya ingat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, permainan edukatif tidak hanya menarik minat siswa tapi juga bisa mendidik dan menstimulasi otak mereka. Dalam kelas, permainan edukatif bisa Bapak/Ibu guru terapkan sebagai ice breaking sebelum pembelajaran dimulai. Atau bisa juga permainan dilakukan untuk selingan di tengah-tengah proses belajar agar siswa tidak merasa bosan dengan penjelasan yang diberikan Bapak/Ibu guru. Manfaat Permainan Edukatif Bagi Siswa Permainan kata sebagai salah satu contoh permainan edukatif. Foto dari Freepik Permainan edukatif tidak hanya untuk anak di usia dini, tapi juga bisa diterapkan untuk siswa di tingkat kelas yang tinggi. Karena, lewat permainan siswa bisa mendapatkan banyak manfaat mulai dari stimulasi kognitif, sosial, emosi, serta fisik dan spiritual. Nah, kira-kira apa manfaat lainnya dari permainan edukatif ini bagi siswa? Meningkatkan kreativitas dan mengembangkan pola berpikir siswaMelatih konsentrasi yang dapat meningkatkan fokus belajarMenciptakan suasana belajar yang menyenangkanMeningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi dalam kelompokMelatih kemampuan verbal dan bahasa siswa dalam berkomunikasiMenumbuhkan rasa percaya diriMenambah pengetahuan dan wawasan Rekomendasi Permainan Edukatif di Kelas Ada banyak jenis dan model permainan edukatif yang bisa dilakukan di kelas. Permainan edukatif ini tidak harus selalu membutuhkan permainan’ lho. Bapak/Ibu guru juga bisa menyesuaikan permainan edukatif berdasarkan kebutuhan siswa atau mata pelajaran yang sedang dibahas di kelas. Berikut ini, ZenRu kasih beberapa pilihan permainan edukatif untuk Bapak/Ibu guru supaya tercipta suasana kelas yang menyenangkan dan tidak membosankan. 1. Tebak Kata Meskipun terdengar sederhana, permainan tebak kata bisa menarik perhatian siswa dan mengatasi stres mereka terkait pelajaran sekolah. Selain mendorong siswa untuk percaya diri mengikuti kegiatan di kelas, permainan ini juga bisa membantu mereka untuk berinteraksi satu sama lain dan melatih cara berkomunikasi. Bapak/Ibu guru bisa membagi kata ke beberapa kategori misalnya judul buku atau lagu, nama hewan, dan lain sebagainya. Kategori kata juga bisa disesuaikan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa di kelas. Contohnya, Bapak/Ibu guru mengampu atau sedang membahas materi tentang bangun ruang untuk pelajaran Matematika. Nah, kata-kata yang harus ditebak oleh siswa bisa berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Setelah kata-kata yang harus ditebak sudah terkumpul, bagikan ke salah satu siswa untuk mereka memperagakan atau menjelaskannya ke siswa lain tanpa menyebut kata tersebut secara langsung. Nantinya, siswa bisa memberikan petunjuk berdasarkan ciri-ciri, rumus, atau contoh benda bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. 2. Gerak dan Lagu Permainan gerak dan lagu bisa dilakukan bervariasi nih Bapak/Ibu guru. Contohnya bisa menggunakan lagu Naik delman istimewa’, Kepala pundak lutut kaki’, atau mungkin lagu yang ramai beberapa waktu lalu yaitu Baby shark’. Saat lagu diputar, minta siswa untuk mengikuti gerakan yang ditunjukkan di video atau gerakan yang Bapak/Ibu guru praktikkan sendiri. Ilustrasi permainan gerak dan lagu yang bisa diterapkan di semua usia. Foto dari Pexels Walaupun terlihat kekanak-kanakan, permainan gerak dan lagu ini terbukti bisa menghilangkan kebosanan siswa saat belajar. Saat bergerak dan bernyanyi bersama dengan teman-temannya, siswa akan merasa senang dan terhibur. 3. Sambung Kata Di permainan sambung kata, siswa akan membuat satu buah kata dimulai dengan potongan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Selain luring, permainan ini juga bisa dilakukan secara daring melalui tatap muka video atau fitur chat saja. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu kata terlebih dahulu di awal. Setiap siswa secara bergantian akan mengatakan atau menuliskan kata baru yang berawalan suku kata terakhir dari kata sebelumnya. Contohnya, kata pertama yang diberikan adalah “Buku”, siswa berikutnya harus membuat kata dengan awalan “ku” misalnya “Kuda”, lalu siswa selanjutnya akan membuat kata dari “da”, dan seterusnya. Supaya permainan sambung katanya lebih seru, Bapak/Ibu guru bisa memberikan tema untuk kata-kata yang disambung seperti pada permainan tebak kata. Oh iya, Bapak/Ibu guru juga bisa menggunakan kata-kata dalam Bahasa Inggris agar siswa lebih tertantang dan kosakata mereka juga bertambah. 4. Permainan Memori Permainan tentang memori atau disebut juga flashcard bisa membantu melatih daya ingat siswa. Untuk memainkannya, Bapak/Ibu guru bisa memberikan satu gambar dan minta siswa menebak gambar tersebut dalam Bahasa Inggris, atau bisa juga dengan memberi satu istilah dalam pelajaran kemudian tanyakan pada siswa pengertian dari istilah tersebut. Contoh permainan memori atau flashcard. Foto dari Freepik Sebagai contoh, tertulis “Unsur Kimia” dalam kartu, lalu minta siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kimia yang mereka ingat. Nah, flashcard ini juga bisa Bapak/Ibu temukan di Zenius. Di akhir pembahasan setiap sub bab, ada fitur flashcard yang bisa memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran. 5. Kuis Kuis juga bisa jadi permainan yang cocok untuk menarik kembali minat siswa dalam belajar. Bapak/Ibu guru bisa memberikan kuis seputar pengetahuan umum atau kuis matematika. Tema pertanyaan yang diberikan juga bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas Bapak/Ibu guru. Misalnya, Bapak/Ibu guru mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris. Maka soal-soal yang diberikan di kuis bisa meliputi materi-materi Bahasa Inggris yang sudah atau sedang dipelajari di kelas. Setelah permainan berakhir, Bapak/Ibu guru mungkin bisa memberikan apresiasi atau hadiah untuk siswa dengan jumlah skor tertinggi. Dengan begitu, mereka akan lebih semangat untuk belajar dan memberikan jawaban di kuis selanjutnya. Permainan kuis seperti ini juga bisa Bapak/Ibu guru temukan di fitur ZenCore yang ada di aplikasi Zenius, lho. Siswa bisa menjawab soal seputar Verbal dan Logika, Matematika Dasar, serta Bahasa Inggris untuk melatih kemampuan dasar mereka. Fitur ZenCore bisa menarik perhatian siswa, meningkatkan semangat belajar, dan juga menambah pengetahuan sambil bermain. Jadi gimana, apakah Bapak/Ibu guru semakin tertarik untuk menggunakan permainan edukatif dalam proses belajar mengajar? Semoga artikel ini bisa membantu Bapak/Ibu guru dalam memilih permainan edukatif mana yang sesuai dengan kebutuhan kelas Bapak/Ibu. Bapak/Ibu guru bisa mendapatkan tips seputar cara mengajar dan kegiatan belajar mengajar lainnya melalui Zenius untuk Guru. Tak hanya itu, Bapak/Ibu guru juga dapat merasakan kemudahan dalam belajar mengajar online dengan fitur-fitur yang lengkap dan akses yang mudah. Informasi lebih lanjut, klik di sini -> Zenius untuk Guru Baca Juga Artikel Lainnya Inquiry-Based Learning Siswa Belajar Mandiri Pentingnya Kemampuan Bahasa Inggris untuk Guru Blended Learning Jenis dan Penerapannya Abstract This study aimed to describe the introduction of Indonesian Traditional Games in Unesa BIPA's Class that includes planning, implementation, and evaluation. This study used descriptiveSebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, ada baiknya jika guru telah menyiapkan metode yang tepat untuk mengaktifkan atau menghidupkan suasana kelas. Karena tak sedikit siswa yang merasa bosan atau jenuh dengan pembelajaran di kelas, apalagi jika mereka telah menyimak beragam mata pelajaran. Salah satu cara menghidupkan kelas kembali saat siswa mulai bosan yaitu dengan mengadakan game berkelompok yang game berkelompok dalam kelas bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bisa melatih kekompakan, meningkatkan daya ingat, melatih konsentrasi dan menghilangkan rasa jenuh. Bermain game di kelas juga dapat meningkatkan interaksi sosial antara siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa lainnya. Cara ini cukup efektif dilakukan agar siswa kembali semangat belajar dan membuat suasana kelas lebih game secara berkelompok di kelas juga seringkali disebut sebagai "Ice Breaker", yaitu suatu peralihan situasi yang menjenuhkan, membuat mengantuk, tegang menjadi lebih semangat. Salah satu alasan diadakan game berkelompok karena siswa memiliki keterbatasan konsentrasi untuk menyerap informasi sekitar 20-30 menit. Sehingga, apabila siswa dituntut untuk menyerap materi pelajaran terus-menerus, maka mereka tidak akan konsentrasi dan materi pembelajaran sulit masuk ke Game Berkelompok Mengasyikan untuk Mengisi Pembelajaran di KelasDengan melakukan game berkelompok, maka siswa akan merasakan bahwa belajar itu asyik dan menyenangkan. Game ini bisa dilakukan sesudah atau sebelum belajar, sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak game berkelompok yang seru dan bisa dimainkan oleh siswa di kelas, berikut 7 diantaranya yaitu1. Gerak dan LaguPermainan gerak dan lagu yang dilakukan dalam kelas bisa membangkitkan semangat siswa untuk belajar serta membuat pikiran mereka menjadi lebih fresh. Pembelajaran melalui game gerak dan lagu sangatlah bervariasi, Anda bisa mencari lagu dan gerakan yang pas, misalnya menggunakan lagu "Marina menari diatas menara", "baby shark", hingga lagu "kepala pundak lutut kaki".Selain bisa menghilangkan bosan siswa saat belajar, game ini juga dapat melatih konsentrasi siswa, di mana gerakan dan lagu harus selaras. Agar semakin seru, Anda bisa memainkan game ini dengan aturan "semakin lama permainan, lagu dan gerakan semakin cepat."2. Kata Dalam Huruf TerakhirKata dalam huruf terakhir merupakan permainan yang dapat dilakukan di kelas secara berkelompok, dengan tujuan untuk menambah kosakata siswa dan melatih siswa untuk berpikir cepat. Game ini dimainkan oleh seluruh siswa dalam kelas selama 25 yaitu mintalah peserta didik untuk duduk membentuk lingkaran, tunjuk seseorang yang menentukan kata pertama, setelah itu lanjutkan secara berurutan untuk memikirkan "kata yang diawali sesuai dengan huruf terakhir dari kata sebelumnya."Misalnya, kata pertama adalah "Cantik", maka selanjutnya "Kita", Pada kata "Cantik", huruf terakhirnya adalah "K", maka kata selanjutnya yaitu "Kita"., selanjutnya "Api, lalu "Ikan".Kata yang sudah diucapkan sebelumnya, tidak boleh diucapkan kembali oleh orang lain. Permainan tersebut terus berlanjut sampai ada seseorang yang tidak menemukan kata yang tepat. Anda juga bisa mengganti kosakata tersebut dengan bahasa Inggris. Sehingga siswa dapat menambah kosakata baru dengan cara yang Kelipatan 4Permainan dalam kelas yang menyenangkan selanjutnya yaitu "Kelipatan 4", game ini membentuk satu kelompok yang terdiri dari seluruh siswa dalam kelas. Selain menyenangkan, game ini juga bisa menghilangkan rasa bosan siswa, mengajak siswa untuk berhitung dan melatih konsentrasi guru, Anda harus menginstruksi game ini agar berjalan lancar. Caranya, Anda bisa menunjuk siswa secara random, siswa yang ditunjuk harus berhitung dengan angka, dan pada siswa dengan kelipatan 4, mereka dapat mengatakan "boom".Adapun kelipatan 4 yaitu, 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, dan seterusnya. Jika dimasukkan dalam permainan maka jadinya seperti, 1, 2, 3, boom, 5, 6, 7, boom, 9, 10, 11, boom, dan ada siswa yang salah menyebut dan kurang konsentrasi, maka mereka akan mendapatkan hukuman ringan, seperti bernyanyi atau berjoget dan lainnya. Anda juga bisa menentukan kelipatan sendiri untuk Mengikuti InstruksiSesuai dengan namanya, "Mengikuti Instruksi" merupakan permainan yang dapat dilakukan di kelas, dimana siswa harus mengikuti instruksi yang sesuai dari guru. Caranya biarkan siswa duduk di tempatnya masing-masing, siswa harus mendengar dan mengikuti instruksi yang diberikan guru menggunakan kata "bos berkata" sebelum memberi instruksi pada siswa, maka siswa harus mengikutinya. Namun, jika guru tidak menggunakan kata "bos berkata" mahasiswa tidak perlu mengikuti instruksi dari "Bos berkata, angkat tangannya", maka siswa mengangkat tangan. "turunkan tangannya", maka siswa tidak perlu menurunkan tangannya karena sang guru tidak menggunakan kata "bos berkata". Sembari memberi instruksi, Anda juga harus mengikuti gerakan yang Anda permainan tersebut dengan cepat untuk melatih kecepatan, ketangkasan dan konsentrasi siswa. Apabila ada siswa kurang konsentrasi, maka Anda bisa memberikan hukuman Sambung CeritaGame edukatif lainnya yaitu "Sambung Cerita. Game ini bukan hanya menyenangkan dan dapat menghilangkan bosan, tetapi bisa melatih kemampuan kolaboratif siswa dalam yaitu, pertama siswa duduk membentuk lingkaran, lalu siapkan sebuah gambar apa saja, dan tunjuk siswa yang dapat membuat cerita pertama sesuai dengan gambar tersebut. Setelah itu, ceritakan dilanjutkan oleh siswa berikutnya. Cerita yang diberikan masing-masing siswa tidak banyak, cukup sekitar 1 paragraf saja. Sambung cerita tersebut hingga siswa game ini, siswa diajak untuk meningkatkan imajinasi serta melatih kolaborasi bersama teman-temannya untuk menciptakan cerita yang utuh dan Tips Pembelajaran Kontekstual Menyenangkan Dalam Pembelajaran DaringPembelajaran secara daring juga tidak menyurutkan semangat siswa untuk mengikuti materi pelajaran. Terlebih, jika metode pembelajaran ini dilakukan dengan efektif dan Supini6. Benda BeriramaBenda berirama merupakan sebuah permainan di kelas dimana benda tersebut akan diputarkan dengan lagu. Benda tersebut dioper ke setiap siswa dan diiringi dengan lagu, ketika lagu tersebut berhenti, maka benda tersebut juga akan berhenti. Siswa yang mendapati benda saat lagu terhenti akan diberi tebak-tebakan. Jika Siswa tidak bisa menjawab tebak-tebakan tersebut, maka siswa akan memberi hukuman Pagi, Siang dan MalamPermainan "Pagi, Siang dan Malam", ganti kelas memiliki manfaat untuk menghilangkan rasa bosan siswa, membuat siswa berkonsentrasi, merangsang kecepatan pendengaran dan berpikir siswa, serta menciptakan suasana yang cara bermainnya yaitu, guru dapat bercerita dengan menggunakan kata pagi, siang dan malam. Apabila siswa mendengar kata "pagi" maka mereka akan menepuk tangan tiga kali, kata "siang" tepuk tangan dua kali, dan kata "malam" siswa memejamkan melatih konsentrasi, guru dapat menyebutkan waktunya secara acak. Siswa yang kurang cepat menanggapi game tersebut akan mendapat hukuman Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam PembelajaranLingkungan belajar menurut Saroni 2006 dan Kusmoro 2008, terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat SupiniItulah 7 game berkelompok mengasyikan yang bisa dilakukan untuk mengisi kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan melakukan game tersebut, maka siswa tidak merasa bosan dan bisa saling mengeratkan hubungan satu sama juga bisa menonton video kejarcita berikut ini tentang strategi pembelajaran digital dengan game yang menarik, yuk simak!